Jual Rumah Over Kredit Murah

Membeli rumah adalah investasi yang menarik bagi sebagian orang. Selain jelas, investasi rumah juga jarang ruginya. Berbeda jika kita berinvestasi saham, emas, dll. Yang harganya cenderung fluktuatif. Bahkan, ada beberapa investasi yang tidak jelas wujud fisiknya.

Bayangkan, kenaikan harga rumah tiap tahunnya bisa mencapai 30%. Jika Anda membeli rumah secara kredit pun bukan masalah. Hal itu juga jenis investasi. Anda bisa membandingkan dengan membayar kontrakan setiap bulan dengan membayar cicilan rumah Anda. Membayar cicilan rumah sama halnya dengan menabung dengan Bunga yang lumayan tinggi. Bahkan bunga cicilan kita bisa kita atur dan mungkin tak pernah kita duga besarnnya. Nah, berikut adalah tips-tips yang Anda harus perhatikan ketika menjual rumah secara overkredit.

Berapa rupiah yang sudah Anda keluarkan
Menjual rumah tidak mungkin mau rugi. Oleh karena itu, sebelum memutuskan menjual rumah kita perhitungkan dengan cermat terlebih dahulu pengeluaran selama ini. Jika Anda sekadar membayar cicilan rumah tanpa merenovasi tentu berbeda dengan Anda merogoh kantong Anda untuk memperbaiki rumah. Patokannya adalah perhitungkan hal berikut:

a.    Biaya DP rumah dan biaya-biaya lain sampai proses serah terima kunci rumah.
b.    Biaya cicilan rumah bulanan selama ini
c.    Biaya-biaya lain yang berkaitan dengan perbaikan kualitas rumah Anda

Nilai investasi perumahan Anda
Nilai investasi perumahan menentukan besaran margin keuntungan yang hendak Anda tentukan. Bahkan, jika nilai investasi perumahan Anda bagus tidak menutup kemungkinan keuntungan yang Anda dapatkan sangat besar. Nilai investasi ditentukan oleh lokasi dan perkembangan di masa mendatang. Anda bisa mengetahui kisaran harga jual rumah Anda dari developer/marketing perumahan. Bandingkan harga jual rumah saat Anda membeli dengan harga jual rumah dengan tipe yang sama sekarang.

Kondisi rumah
Ada orang yang meng-overkredit rumah dalam kondisi apa adanya, ada juga yang menjual rumahnya setelah direnovasi. Setiap orang memiliki pertimbangan masing-masing. Misal, orang yang merenovasi rumah sebelum menjual biasanya berharap harga jual rumahnya meningkat. Nah, sekarang perhatikan rumah Anda. Bagaimana kondisinya. Anda bisa menentukan harga jualnya dari situ.

Kepantasan/ margin keuntungan
Berikanlah harga yang pantas sesuai dengan nilai investasi dan kondisi rumah sehingga pembeli tidak kabur. Pikirkan masak-masak margin keuntungan yang Anda mau. Tentunya disesuaikan dengan nilai investasi rumah Anda. Jika Anda memberikan spare margin keuntungan 30% dari biaya yang sudah Anda keluarkan bukan masalah asal hal itu sesuai. Pastinya, jadikanlah harga jual developer sebagai pembanding. Jika Anda dapat memberikan harga yang lebih murah dengan kondisi rumah yang lebih baik maka tak akan butuh waktu lama rumah Anda pasti terjual.

Baca Juga